Pages

Sports

Powered By Blogger

RAGAM PESONA BATU MULIA

RAGAM PESONA BATU MULIA

GIOK DARI NEGERI SERAMBI MEKKAH

Tuesday, 27 January 2015

Giok aceh

Idokras (Giok Aceh)

 
     “Serambi Mekkah” ya, Sebutan ini di tujuhkan untuk provinsi Aceh, serambi Mekkah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Akan tetapi tahukah anda Negeri yang disebut-sebut sebagai serambi mekah ini memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah seperti, minyak bumi, gas , biji besi, logam mulia. Namu selain kekayaan tersebut, ada kekayaan Alam yang lain yang saat ini yang lagi bayak diburuh oleh para kolektor yaitu batu idokras.

    Siapa yang tidak tahu dengan batu dari aceh ini berwarna lumut hijau dan  kadang menyerupai warna coklat kekuning-kuningan seperti  solar,  idocrase merupakan jenis permata yang cukup digemari dan diburu kolektor permata dari dalam negeri ataupun dari luar negeri. Popularitas batu permata jenis idokras cukup melejit karena salah satu petinggi negeri ini memakai cincin dengan jenis permata idokras. Disinalir Harga permata idocrase sudah  mencapai ratusan juta rupiah. Membuat para pengGemar batu akik berbondong-bondong mencari batu  idokras. Batu indokras Sekarang ini hanya ada dua daerah penambangan sebagai sumber penghasil permata ini yaitu provinsi Sumatera Barat dan Nangroe Aceh Darussalam. Idocrase dari Sumatera Barat dikenal Sungai Dareh, dikarenakan jenis batu idokras banyak didapatkan dari sungai salah satu diaceh, dan Idocrase banyak dikenal dengan nama giok Aceh atau  nephrite Aceh.

Idokras (Giok Aceh)
          
   Giok aceh tergolong jumlahnya sangat terbatas dikarenakan daerah penambangan cukup sulit untuk  dijangkau. Karena inilah membuat idocrase harganya menjadi cukup tinggi dan terbilang langka serta sulit untuk didapatkan. Kalaupun ada pada etalase penjual permata, maka mungkin harganya sangatlah pantastik.

    Namun seiring dengan kebutuhan yang tinggi akan batu giok aceh ini, saat ini telah ditemukan jenis idocrase yang berasal dari Kabupaten Luwu Timur  Sulawesi Selatan. Ini berawal dari trend pencinta batu permata melanda daerah Soroako dan Malili Kabupaten Luwu Timur. Mereka membuat batu permata sebagai koleksi pribadi, bukan untuk diperjual-belikan. Tanpa sengaja, salah seorang dari mereka memungut kerikil atau batu pecah yang ada di halaman mesjid tempat mereka berkumpul dan kemudian dibuat menjadi permata.

      Batu giok aceh ini disebut-sebut sebagai batu terkuat diantara batu-batu mulia lainnya, bahkan  kuatnya lebih kuat dari pada intan atau berlian. Intan atau berlian kini menyandang gelar batu terkeras dari berbagai macam batu di dunia akan tetapi batu intan sifatnya mudah retak dan patah bila terbentur cukup keras, walaupun susunan komposisi struktur intan didalamnya membuat mereka keras tetapi ‘brittle’. Batu intan hanya dapat dipotong dengan dengan batu intan lainnya karena tidak akan tergores oleh batu lainya. Batu giok mudah tergores dan lembut jika dibandingkan dengan batu intan namun ketahanan terhadap patah batu giok sangat tinggi. Oleh karena itu batu giok sering digunakan sebagai senjata atau alat-alat perang pada zaman kerajaan Cina.

      Warna batu giok cukup beragam, ada yang berwarna putih susu, putih kehijauan, kemerah-merahan atau merah-coklat,  hijau, hijau tua bahkan ada juga yang berwarna abu-abu.. Namun batu giokyang menjadi buruan dan diminati para kolektor batu  adalah yang berwarna hijau tua bening agak kental. Orang Cina memiliki kepercayaan bahwa jika memakai batu giok dalam waktu yang cukup dan lama kelamaan batu giok tersebut berubah menjadi  kehijauan maka berarti hoki untuk si pemakai dan makin hijau makin bagus (asal jangan kebalikannya).


No comments:

Post a Comment

 

Most Reading